Kamis, 22 Oktober 2015

Integrasi Penyinaran Dengan Sinar UV Pada Proses Inversi Fase Untuk Pembuatan Membran Non-Fouling

Ringkasan Jurnal Integrasi Penyinaran Dengan Sinar UV Pada Proses Inversi Fase Untuk Pembuatan Membran Non-Fouling 1. Latar Belakang Membran merupakan lapisan tipis diantara dua fase yang bersifat selektif (semi permeabel) dan berfungsi mengatur perpindahan komponen pada dua kompertemen yang berdekatan tersebut salah satu jenis membran yang banyak digunakan di Industri adalah membran (UF). pembuatan membran UF dapat dilakukan dengan beberapa cara, meliputi non-solvent induced Phase Separation, (VIPS), (EIPS), dan (TIPS) Cara yang paling banyak digunakan adalah NIPS yaitu dengan memasukkan proto membran kedalam bak yang berisi non-solvent. Membran UF telah banyak diaplikasikan di Industri pangan, pengelolah limbah cair, dll. Akan tetapi pada pemisahan dengan membran ,masalah utama yang sering muncul adalah timbulnya fouling. Fouling ini akan mengurangi kinerja membrane. Beberapa peneliti mengenai pembuatan membran non-fouling telah dilakukan, seperti dengan memodifikasi permukaan membran komersial. Akan tetapi pada metode ini diperlukan langkah tambahan untuk menghasilkan membran yang diinginkan . Metode lain yang sudah dilakukan adalah blending yaitu dengan menambahkan langsung agen anti-founling pada saat pembuatan membran. Cara ini memiliki kelemahan yaitu membran yang dihasilkan modifikasinya tidak stabil. Oleh karena itu didalam penelitian ini akan dibuat suatu membrane non-fouling yang tidak memerlukan langkah tambahan tetapi modifikasinya stabil. Penelitian ini menggabungkan kedua metode sehingga diperoleh membrane non-fouling yang modifikasinya stabil dalam satu tahapan proses, dengan proto membrane disinari dengan sinar UV sebelum dilakukan proses kogulasi. 2. Hasil & Pembahasan Karakterisasi Membran Uji Fluks Air Murni Dilakukan untuk mengukur kinerja membrane. Pengukuran fluk membrane dilakukan dengan sel Amicon dengan aliran deadend untuk mengukur laju air permeat per satuan luas per satuan waktu. Fluk membrane yang disinari UV selama 5 menit cenderung turun dibandingkan dengan besar fluk pada membrane yang tidak disinari sinar UV. Dikarenakan adanya jeda waktu antara membrane setelah dicetak dan sebelum dimasukkan ke dalam bak koagulasi yang menyebabkan terbentuknya membrane non pori. Membrane tanpa sinar UV yang ditambahkan PEG memiliki fluks lebih besar disbanding membrane tanpa PEG karena PEG mempunyai fungsi sebagai pembentuk pori membrane sehingga dapat menghasilkan pori lebih besar. Sinar UV A lebih rendah dari UV C karena UV C dengan panjang gelombang yang lebih pendek dari UV A. memberikan energy yang lebih besar. Dengan menambahkan benzophenone ,fluks membrane menjadi semakin naik karena dengan penambahan benzophonone yang berfungsi fotoiinisiator yang mempercepat pembentukan radikal bebas sehingga menyebabkan pori membrane menjadi terbuka dan fluksnya meningkat. Kesimpulan Membran UF dapat dihasilkan dengan metode inversi fase, dimana penambahan PEG, lama penyinaran sinar UV, dan penambahan inisiator berpengaruh terhadap pembentukan pori membrane. Semakin lama penyinaran sinar UV maka pori semakin besar karena adanya proses pemotongan rantai polimer yang banyak terjadi pada suhu rendah, sedangkan proses ikatan silang yang banyak terjadi pada suhu tinggi. Pada uji fouling adsorptive besarnya ph berpengaruh terhadap jenis muatan larutan, penambahan PEG dapat meningkat sifat hiddrofilik membrane, penyinaran UV menghasilkan ikatan radikal bebas yang membuat PEG tidak hanya bercampur, tetapi juga terjadi ikatan kimia yang menjadikan membrane lebih stabil dan tahan terhadap fouling. Pada uji ultrafilrasi semakin lama perbukaan akan terdapat tumbukan partikel yang konstan sehingga membuat fluks turun pada menit ke 30 akan turun. Fluks pada membrane PES adlah terendah. Sedangkan tertinggi pada PES-PEG-UVA sifat PES menjadi hidrofilik atau suka terhadap air di tambah pengaruh UV sebagai pembentuk pori menyebabkan kemampuan reaksi membrane semakin menurun. Dari hasil SEM dapat membuktikan bahwa penambahan PEG dan sinar UV dapar mempengaruhi besar pori membrane dimana pori terbesar terdapat pada membrane PES-PEG-UVC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar