Jumat, 01 Januari 2016

Pendidikan dan Pengetahuan Lingkungan

1. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Pendidikan Lingkungan dan Pengetahuan Lingkungan. Limbah Merupakan hasil sisa buangan dari kegiatan manusia. Sedikit/banyaknya jumlah limbah berpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. Semakin banyak kegiatan manusia untuk menggunakan sumber daya alam pun mempengaruhi semakin banyaknya limbah yang dihasilkan.Pemanfaatan kembali limbah bila masih layak untuk digunakan merupakan upaya untuk mengurangi jumlah limbah, namun biasanya pemanfaatan limbah memerlukan suatu proses daur ulang untuk menghasilkan suatu produk baru yang dapat dipergunakan. Proses daur ulang merupakan salah satu upaya untuk mengurangi jumlah limbah yang tidak terpakai. Secara umum, limbah hasil dari kegiatan manusia menurut wujudnya ada yang berupa limbah padat, limbah cair, serta limbah gas. Menurut proses penguraiannya, limbah dibedakan menjadi 2 macam: -Degradable waste, yaitu limbah yang dapat teurai secara alami melalui proses pembusukan bakteri/jamur. (sampah sayur/buah, dedaunan, sisa makanan). -Non degradable waste, yaitu limbah yang sulit untuk diuraikan lagi secara alami. Biasanya limbah jenis ini yang dijadikan bahan untuk daur ulang. (botol minuman bekas, sampah steerofoam, kaleng minuman, sampah potongan besi, sampah kaca). Limbah Korosif 1. Limbah korosif, adalah limbah yang dapat menyebabkan iritasi bila mengenai kulit dan dapat menyebabkan karat bila mengenai logam. 2. Limbah korosif memiliki kadar pH dalam air yang tidak boleh kurang dari 2 untuk limbah berjenis asam, serta untuk limbah berjenis basa tidak boleh melebihi 12,5 3. Limbah korosif ini sering kita temui dalam keseharian, contohnya -Produk pembersih rumah, (pembersih lantai, pemutih pakaian, detergen pencuci) -Produk pemeliharaan rumah, (cat tembok serta thineer) -Produk pestisida, (insektisida, racun tikus, kamper pengharum) -Produk otomotif, (bahan bakar, oli kendaraan, air pengisi accu, obat pembersih kendaraan) -Produk kosmetik(kecantikan) Limbah Beracun -Limbah ini mengandung unsur kimia yang berbahaya(beracun), yang apabila tercampur dengan lingkungan sekitarnya akan mengganggu kelangsungan makhluk hidup di sekitarnya pula, bahkan dampak terburuknya akan berakibat kematian dan pengrusakan. -Negara-negara di Eropa sangatlah konsen terhadap lingkungan hidup disana, mereka menerapkan standard yang sangat tinggi untuk limbah yang akan dibuang. -Beberapa metode dalam meminimalisir limbah beracun, diantaranya a. Proses secara kimia,(redoks, netralisasi, pengendapan, adsopsi, penukaran ion) b. Proses secara fisika,(penetralisiran gas&cairan, metode kristalisasi) c. Proses stabilisas/solidifikasi, metode dengan cara membatasi daya larut, daya sebar, serta efek dari limbah tersebut sebelum dibuang. d. Proses insinerasi, metode dengan membakar materi limbah tersebut menggunakan alat insinerator dengan efisisensi pembakaran 99,9% (misalkan bobot limbah yang akan dibakar 100kg, maka abu sisa dari pembakaran limbah 0,01kg/1gram) Limbah Reaktif -Limbah ini memiliki sifat mudah bereaksi dengan oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan. -Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air. -Limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan. -Merupakan limbah sianida, sulfida, atau amonia yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5 dapat menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan. -Limbah yang mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar(25 0 C, 760mmHg). -Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi. Limbah Mudah Meledak -Limbah Mudah Meledak ( Eksplosive Waste) Limbah ini berbahaya selama penanganannya, baik pada saat pengangkutannya maupun saat pembuangannya, karena limbah jenis ini dapat menimbulkan rekasi hebat dan dapat melukai manusia serta dapat merusak lingkungan. Limbah mudah meledak dapat didefinisikan sebagai : Limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan cepat, suhu dan tekanan yang tinggi yang mampu merusak lingkungan sekitarnya.   Contoh:   a)Limbah dari pabrik senjata yang menghasilkan bahan eksplosif,(bahan yang mudah terbakar). b)Limbah kimia khusus dari laboratorium seperti asam prikat (picric acid). Limbah Mudah Terbakar -Limbah Mudah Menyala/Terbakar (Flammable Waste) Limbah ini berbahaya apabila terjadi kontak dengan buangan (gas) yang panas dari kendaraan, rokok atau sumber api lain karena dapat menimbulkan kebakaran yang tidak terkendalikan baik didalam kendaraan pengangkut maupun dilokasi penanaman limbah (landfill).  Limbah mudah menyala/terbakar ini didefinisikan sebagai: Limbah yang apabila didekatkan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala/terbakar dan apabila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu yang lama. Contoh umum dari limbah ini adalah : Pelarut seperti benzena, toluena atau aseton. Limbah-limbah ini berasal dari pabrik cat, pabrik tinta dan kegiatan lain yang menggunakan pelarut tersebut; antara lain pembersihan metal dari lemak/minyak, serta laboratorium kimia. Proses Daur Ulang -Limbah dapat dikurangi dengan cara pemanfaatan ulang dan mendaur  ulang limbah. Daur ulang adalah penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak digunakan, menjadi produk lain. -Sehingga dapat meminimalisir baik jumlah maupun dampak dr limbah yang dikeluarkan. -Proses daur ulang menghasilkan suatu produk baru yang bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar